BLOG HMJB
Blogger Komunitas Anak-anak Pribumi Gunung Jati
oleh. Mimin Mu'minah
sumber: perpusmas.blogspot.com
A.
Pendahuluan
Ketika sedang menjelajah dunia maya atau kita
sedang mencari sebuah infromasi yang sedang hangat di internet, maka disana kita
pasti akan berhadapan pada sebuah website. Website ini tidak lain adalah blog.
Blog adalah kependekan dari weblog, merupakan istilah yang digunakan oleh John
Barger pada bulan Desember 1997, untuk menyebut kelompok pribadi yang di-update
secara kontinu dan berisi link-link ke website lain yang mereka anggap menarik
sertai komentar-komentar para pemilik blog (Blogger).
Seiring dengan kemajuan zaman, dunia blog juga
mengalami kemajuan pesat. Semakin banyak nama blogger yang muncul, perubahan
dan polesan-polesan blog juga semakin beragam. interaksi berupa komentar,
diskusi, komunikasi yang telah mereka lakukan dalam dunia maya, banyak
memunculkan kesamaan persepsi, hobi, tujuan, minat dan lainnya sehingga
terbentuknya komunitas-komunitas blog dengan mengusung visi, misi dan tujuan
masing-masing. Blog adalah budaya digital dalam komunitas yang ada di dunia
maya. Sedangkan Komunitas blog adalah sekumpulan beberapa blogger yang
mempunyai persepsi, hobi, dan tujuan yang sama beserta konsekwensinya, yang
mengusung visi, misi tertentu.
Disini, penulis akan mencoba memaparkan blog
HMJB, yaitu blogger komunitas anak-anak pribumi Gunung Jati, disertai dengan
evaluasi-evaluasi terhadap komunitas blog tersebut dengan mengadopsi beberapa
pisau analisis.
B. Deskripsi Blog HMJB
1.
Latar Belakang Komunitas
HMJB merupakan komunitas kecil anak-anak
pribumi Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Komunitas ini
terlahir ketika terjadi obrolan ringan di sebuah warung, di bawah pohon
rindang. Anak-anak pribumi Desa Astana ini yang mayoritas merantau dan
beraktifitas di luar desa atau pun Cirebon, ada yang merantau di Jakarta,
Bandung, Semarang, Jember, dan Yogyakarta. Berawal dari obrolan ringan dengan
logat dan bahasa Jawa Cirebon semasa seumuran anak-anak yang sekarang jarang
lagi terdengar, satu contoh menyebut sandal dengan ceplèk, dan banyak lagi
kosakata jadul yang terucap. Dari oborolan ringan ini, terinspirasi untuk
membuat komunitas yang menyebutkan diri dengan sebutan HMJB, kepanjangan dari
Himpunan Menungso[1] Jaman Bengièn[2].
HMJB awalnya merupakan perkumpulan anak-anak
pribumi Desa Astana yang mayoritas beraktifitas di luar desa atau pun Cirebon,
yang menyatukan niat ingin melakukan sesuatu untuk tanah kelahiran walau
berdomisili di daerah rantau, walau sedikit dan kecil-kecilan namun berarti
untuk kampung halaman. HMJB adalah anak-anak yang merindukan suasana kampung
tempo dulu. Anak-anak yang menginginkan budaya dan tradisi tetap lestari serta
terwarisi dari generasi ke generasi. Ingin berbuat suatu hal yang sederhana
namun bermakna, hal yang murah namun berharga.
Secara resmi komunitas ini terlahir di tahun
2005, tidak secara pasti menyebutkan tanggal dan bulannya. Dan tercetus nama
singkatan HMJB yang memiliki beberapa kepanjangan, namun yang populer dan resmi
teraklamasi adalah Himpunan Menungso Jaman Bengièn. Tapi mempublikasikan
sebagai komunitas blogger tercatat tahun 2008.
Dengan kondisi domisi yang berbeda, baik yang
masih berada di luar daerah atau yang sudah menetap di Desa Astana Gunung Djati,
sebagai media komunikasi dan silaturrahmi teman-teman HMJB berinisiatif membuat
milis yang beralamatkan di gunung_jati@yahoogroups.com, blog di
www.gunung-jati.blogspot.com. Juga seiring populernya facebook, komunitas HMJB
pun membuat facebook group dengan nama gunungjati.cirebon.
2. Blog
Komunitas HMJB
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa
HMJB ini merupakan komunitas anak-anak Astana Gunung Jati Cirebon. Komunitas
ini membuka diri bagi siapa saja yang ingin aktif melestarikan budaya dan tradisi
ini. Komunitas ini terbentuk dari
kreatifitas dan kegigihan anak muda Gunung Jati yang ingin memajukan dan
melestarikan kebudayaan desanya, Mereka yang mempunyai hobi blogger atau
blogwalking, berinisiatif membuat blog komunitas. Berdasar diskusi-diskusi yang
mereka lakukan di dunia maya via milis gunung_jati@yahoogroups.com sampai
dengan dari mulut ke mulut dengan kopi darat akhirnya pada Februari 2008
terbentuklah blog komunitas HMJB.
Pada awalnya blog komunitas ini beralamat
hmjb.blogspot.com. Namun untuk lebih dikenal dan mudah ditemukan ketika para
pengguna internet searching di google berkaitan dengan budaya ataupun tradisi,
alamat blog diubah menjadi gunung-jati.blogspot.com.
Dalam blog ini, untuk mempermudah hasil
postingan, oleh admin dibuat beberapa labeling (fitur) yang lengkap dan
informatif mengenalkan daerah Cirebon (khususnya Desa Astana Gunung Jati)
secara luas via dunia maya kepada dunia, misalnya Berita, biografi, budaya,
ngaji, nglonjor, nyastra, dan sejarah.
Berita, fitur ini memuat
secara informatif wisata dan daerah Cirebon. Misalnya informasi tentang wisata
religi di Desa Astana Gunung Jati, ini sebagai informasi awal untuk para
wisatawan yang mau melakukan wisata regili tersebut.
Biografi, fitur ini
diperuntuk untuk mengenal tokoh-tokoh Cirebon yang melegenda dan menjadi
panutan.
Budaya, fitur ini khusus untuk menginformasikan dan mengenalkan budaya dan
tradisi yang berlaku di Cirebon, khususnya di Desa Astana. Seperti yang
terdapat di blog, admin memposting dalam fitur budaya ini di antaranya tentang
Panjang Jimat, Kliwonan, Serenan, dan lain-lain.
Ngaji, fitur ini diperuntukkan untuk klasifikasi postingan yang bersifat
pengetahuan dan ilmiah tentang beberapa kajian budaya Cirebon, seperti yang
terlihat di blog ada artikel tentang “Kritik atas metode sejarah kritis: Kasus
Sunan Gunung Djati”.
Nglonjor, fitur ini untuk
postingan yang bersifat santai namun menglitik. Sementara Nyastra khusus untuk
postingan yang bersifat sastra.
Terakhir, Sejarah, fitur ini khusus untuk
mengupas hal-hal yang terkait dengan sejarah Cirebon, terutama tradisi dan
budayanya.
Dan bagi Anda yang ingin mengunjungi komunitas
blog yang sejenis dengan blog komunitas ini, disediakan link khusus untuk blog
yang ingin di tuju di gadget berjudul Ngaji Sorogan, misalnya link ke komunitas
blog Banten, Larasan Nusantara, Lukisan Kaca, Wisata Cirebon, dan seterusnya.
Sementara untuk mengunjungi blog personal dari
komunitas HMJB ini, Anda bisa mengklik salah satu link di gadget berjudul Saung
Pro HMJB.
3. Visi
Seperti yang termaktub dalam icon header blog
komunitas ini, visi yang mereka usung adalah “Dari Gunung Djati, Lestari Budaya
dan Tradisi Nusantara”
4. Tujuan
Secara khusus, blog ini dibuat dengan tujuan:
- a) Sebagai media silaturrahmi anak muda Desa Astana yang masih peduli dengan kemajuan desanya.
- b) Sebagai media informasi yang benar terkait dengan tradisi dan budaya yang berkembang di Desa Astana.
- c) Sebagai media aktualisasi anak-anak muda Desa Astana menafsirkan tradisi dan budaya dalam bentuk tulisan.
Secara umum, blog ini dibuat dengan tujuan:
“Sebagai media informasi untuk mengenalkan
Cirebon secara lebih luas lewat dunia maya.”
5. Kegiatan
Komunitas
Sebagai komunitas kecil dan sesama anggotanya
berdomisili di tempat yang berbeda, kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan
bersifat insidental dan berdasar kebutuhan saja, setidaknya mereka ingin
memberi warna positif pada budaya dan tradisi yang ada di desa tanah kelahiran
mereka.
Kegiatan HMJB masih dalam tahap merangkak.
Sedikit demi sedikit karena menurut mereka mewarnai dengan warna yang positif
terhadap budaya dan tradisi yang sudah mengakar tentu bukan hal yang termasuk
cepat saji, dibutuhkan kehati-hatian melangkah agar tidak mencederai budaya dan
tradisi yang ada.
Adapun kegiatan yang pernah mereka lakukan
adalah sebagai berikut:
Perpustakaan
Settano
Program ini mereka lakukan sejak tahun 2007,
namun dengan kondisi kesibukan mereka masing-masing, program ini tidak berjalan
dengan baik. Namun setidaknya, kata mereka, program ini harus tetap dilanjutkan
karena sangat penting untuk kegiatan yang halnya bersifat langsung bersentuhan
dengan masyarakat.
Pembuatan
dokumenter budaya Desa Astana
Pada tahun 2007, mereka mencoba mendokumenterkan
budaya dan tradisi Desa Astana, Sedekah bumi & Nadran, dan Muludan. Dengan
peralatan handycam, kamera digital, dan pengetahuan editing film yang dimiliki,
mereka mempublikasikannya di facebook group Gunung Djati Cirebon sebagai satu
wujud mengenalkan budaya dan tradisi secara lebih luas dengan fasilitas
teknologi yang sedang berkembang sekarang.
Pada tahun 2008, mereka juga mencoba
mendokumenterkan permainan-permainan tradisional. Kemudian berlanjut pada tahun
2009, mereka kembali mendokumenterkan tradisi Sedekah Bumi dan Nadran lebih
lengkap dengan beberapa rangkaian kegiatan yang ada dalam tradisi tersebut.
Pada tahun 2010, mereka kembali beraksi,
merekam tradisi Serenan dan Unjir Tawur. Semua hasil yang mereka rekam dalam
bentuk visual, dipublikasikan di media facebook group/page Gunung Djati
Cirebon, sebagai media yang mereka pilih untuk mengenalkan tradisi dan budaya
Gunung Djati pada ranah yang lebih luas. Facebook menjadi pilihan mereka,
karena mereka melihat facebook merupakan media dunia maya yang banyak orang
mengaksesnya.
Perlombaan
permainan tradisional
Program ini merupakan salah satu langkah
mereka untuk mengenalkan kepada anak-anak tentang permainan-permainan
tradisional. Dalam hal ini, komunitas HMJB memanfaatkan momen HUT RI pada tahun
2008.
Workshop
film Dokumenter
Kegiatan ini dilakukan pada tahun 2008 mengisi
liburan Hari Raya Idul Fitri. Diikuti oleh anggota komunitas HMJB dan terbuka
untuk umum. Selengkapnya tentang kegiatan ini bisa dilihat di blog komunitas
ini.
Buku
kumpulan permainan tradisional
Program ini merupakan langkah mereka untuk
mengumpulkan berbagai macam permainan tradisional yang ada di Desa Astana
Gunung Djati. Ditulis oleh satu anggota komunitas, namun sampai saat ini buku
tersebut masih belum terpublikasikan. Hal ini juga dilakukan sebagai ajang
untuk belajar menulis bagi anggota komunitas.
Pembacaan
shalawat pada malam pelal muludan
Pada muludan malam pelal tahun 2010, komunitas
ini mencoba mewarnai iring-iringan panjang jimat dengan shalawat yang khas
Gunung Jati. Langkah ini mereka lakukan, untuk mengembalikan esensi dari
tradisi panjang jimat itu sendiri. Karena menurut mereka, selama ini panjang
jimat yang terlihat adalah riuh para pengunjung, jauh dari substansi panjang
jimat itu sendiri. Sebagai langkah untuk mensyahdukan suasana, mereka mencoba
mewarnai dengan shalawatan yang dibagi dua kelompok. Kelompok pertama standbay
di satu pos dengan terus-menerus mengalunkan shalawatan lewat pengeras suara,
sejak setelah shalat magrib hingga iring-iringan panjang jimat selesai.
Kelompok kedua, bershalawatan mengiringi di depan iringan panjang jimat hingga
selesai.
Obrolan
Settana (OS)
Progam ini dilakukan pada tahun ini (2010),
satu kali dalam sebulan, setiap hari Ahad setelah Jumat Kliwon. Forum diskusi
ini dimaksudkan untuk mengkaji bersama tradisi dan budaya yang ada di desa
Astana, agar anak-anak muda Desa Astana lebih mengenal tradisi dan budaya
mereka sendiri dengan baik dan benar. Namun dengan kesibukan masing-masing
anggota komunitas, kegiatan ini baru terlaksana beberapa kali pertemuan saja.
Untuk tahun 2010 juga, mereka mencoba mewarnai
tradisi Sedekah Bumi dan Nadran dengan melangsungkan pengajian Budaya untuk
mengembalikan makna tradisi ini yang lama telah memudar. Pengajian budaya ini
menjadi sarana untuk menafsirkan langsung rentetan kegiatan tradisi ini. Namun
kegiatan ini belum bisa terlaksana pada tahun ini.
Kalau kita lihat komunitas ini belum secara
langsung menyentuh pada masyarakat. Mereka baru tahap awal memasuki pada ranah
menjalin hubungan baik dengan beberapa stakeholder yang ada di Desa Astana
dalam kaitannya dengan budaya dan tradisi yang berkembang di desa Astana. Langkah
ini penting agar segala ide yang mereka ajukan bisa diimplementasikan dengan
baik tanpa ada resistensi, baik dari para stakeholder ataupun masyarakat.
6. Keanggotaan
Blog ini bersifat terbuka bagi siapa saja baik
yang berdomisili di Cirebon atau di mana saja, yang simpati dana tertarik
konten blog HMJB ini. Yang pasti anggota harus mempunyai blog.
Siapa saja boleh bergabung dan menjadi anggota komunitas blog HMJB ini. Persyaratan
keanggotaan juga tidak menyulitkan calon anggota, karena keanggotan blog HMJB
ini pada umumnya keanggotan pada blog di blogspot. Persyaratan umumnya adalah :
- Mempunyai akun blog di blogspot, email (yahoo, gmail, dan yang lainnya), atau twitter.
- Melakukan registrasi
Adapun cara registrasi di blog HMJB sebagai
berikut:
1. Klik link
follow pada bagian sidebar. Pada blog HMJB gadgetnya berjudul Sedulur.
Selanjutnya akan muncul jendela berikut:
2. Klik Google, bagi yang memiliki akun blog
di blogspot, akan muncul jendela berikut:
3. Isi kolom email dan sandi alamat blog anda,
lalu klik ‘masuk’. Akan muncul jendela sebagai berikut:
4. Klik “ikuti blog ini, maka secara otomatis
sistem menjadikan anda sebagai anggota blog ini.
5. Selesai dan selamat anda telah menjadi
Anggota blog HMJB.
C. Evaluasi
Blog HMJB
Dalam mengevaluasi komunitas blog HMJB ini,
penulis menggunakan beberapa pisau analisis, yaitu pertama, mengadopsi pisau analisis yang
digunakan dewan juri dalam penilaian
pada pesta blogger 2010, yaitu analisis suistanbilitas. Kedua, pisau analisis
menurut C. Kluckhon, yaitu ciri-ciri keberadaan adanya suatu masyarakat.
Ketiga, pisau analisis menurut pendapat
Anderson M, yaitu analisis perubahan yang terjadi setelah masuk dalam
suatu komunitas.
a) Analisis suistanbilitas menurut penjurian
pesta blogger
Kalau dilihat postingan dari sejak awal
dipublikasikan hingga sekarang, komunitas blog ini dapat dikatakan tetap ada
tanda keberlanjutan atau kebersinambungan (suistanbilitas), walaupun terlihat
adanya penurunan. Pada awal lahirnya blog ini, tahun 2008, terlihat intensitas
postingan yang cukup intens, terutama pada bulan Februari. Namun bulan-bulan
berikutnya hanya beberapa kali posting, bahkan hanya satu kali posting seperti
yang terjadi pada bulan Oktober.
Pada tahun 2009 dan 2010, penurunan postingan
mulai tampak mencolok. Terlihat pada tahun 2009 hanya pada bulan Januari, namun
cukup lumayan banyak postingannya. Namun yang terjadi pada tahun 2010, hanya
dua kali posting.
Penurunan intentistas postingan di blog ini
ada kaitannya dengan keberadaan facebook yang menjadi trend media sosial
networking akhir-akhir ini. Dengan fasilitas yang lebih mumpuni dan pengakses
lebih banyak, facebook pun dilirik oleh teman-teman komunitas HMJB ini untuk
menjadi media silaturrahmi dan informasi.
Bagaimanapun kondisinya, seperti yang mereka
katakan, blog ini harus tetap eksis dan hidup dengan memberikan banyak
informasi teerkait tradisi dan budaya Cirebon. Hingga mereka berbagi tugas, ada
yang konsen mengembangkan blog, dan ada yang konsen memoderatori facebook page/group. Walau berjalan pelan,
blog harus tetap eksis.
Selanjutnya, evaluasi komunitas Blog HMJB
dilihat dari analisis Suistainbilitas adalah sebagai berikut:
Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam komunitas ini
tidak ilmiah, mengalir begitu saja, mudah
difahami dan dimengerti. Namun, jika ditelisik lebih teliti ada juga
yang ilmiah, bisa dilihat pada Ngaji yang mengutip utuh artikel dari blog
lainnya.
Konsistensi
Dari sisi isu yang mereka usung, blog HMJB
terlihat konsisten. Artikel-artikel yang mereka posting ke blog tidak keluar
dari tema budaya dan tradisi Cirebon. Artikel-artikel dan berita-berita yang
disajikan juga cukup update terkait dengan
tradisi dan budaya Cirebon. Terutama terkait dengan tradisi di Desa Astana.
Artikel diposting sebelum atau sesudah tradisi itu berlangsung beberapa hari.
Tapi sayang tidak terlalu banyak diskusi terjadi dalam komentar-komentarnya,
mungkin karena kesibukan masing-masing anggota komunitas ini.
Konsistensi yang perlu mereka tingkatkan
adalah kestabilan posting artikel untuk lebih mengembangkan blog HMJB.
Setidaknya dalam sebulan ada beberapa postingan, agar visi dan tujuan blog
tersebut secara pelan-pelan bisa tercapai sesuai harapan.
Komentar
dan interaksi
Diskusi-diskusi yang terjadi lewat
komentar-komentar yang ada belum intensif, mungkin karena kesibukan para
anggota komunitas. Ada artikel yang mendapat komentar yang banyak, sedikit atau
malah tidak ada komentar sama sekali banyak terjadi di postingan-postingan yang
ada. Komentar dan interaksi lebih banyak
dilakukan melalui facebook.
Kualitas
Tulisan
Kalau kita perhatikan, artikel-artikel yang
diposting dalam blog HMJB cukup selektif. Mereka memposting artikel yang
memiliki substansi tulisan yang terlihat baru, memandang tradisi dan budaya
dengan sisi yang menarik, yang tidak kebanyakan orang memperhatikannya.
Seperti halnya postingan-postingan yang
terkait dengan tradisi dan budaya yang rutin dilakukan di Desa Astana setiap
tahunnya. Artikel-artikel yang terposting menarik untuk dibaca bagaimana
memaknai simbol-simbol tradisi dengan sebenarnya. Secara tidak langsung mereka
mengajak pembacanya agar siapapun yang menjadi pelaku atau pun penikmat tradisi
dan budaya ini tidak buta dengan apa yang mereka lakukan. Dan setidaknya
mendapat pencerahan dari apa yang mereka lakukan dari tradisi yang rutin
tersebut.
Jadi segala artikel yang ada dalam blog ini
cukup berkualitas untuk memahami tradisi dan budaya yang tetap harus lestari
tersebut. Dengan bahasa yang mudah dicerna menjadi kelebihan tersendiri dari
kualitas tulisan dalam blog ini.
Kontribusi
HMJB adalah komunitas kecil dan masih
merangkak untuk menemukan identitasnya. Namun niat yang mulia untuk
melestarikan tradisi dan budaya meneguhkan mereka untuk terus bersumbangsih ide
dan pemikiran dalam lestarinya tradisi dan budaya kampung halaman mereka.
Walaupun kegiatan yang mereka lakukan tidak begitu intens, namun langkah mereka
begitu meyakinkan dengan memasuki ruang-ruang terpenting dalam pengembangan ide
dan pemikiran versi komunitas HMJB ini.
Secara umum, kontribusi bagi masyarakat
sekitar mungkin tidak terlihat atau belum ada, hanya pada masyarakat tertentu
pecinta tradisi dan budaya. Blog ini bisa memberikan kontribusi banyak bagi
para sejarawan dan budayawan karena banyak informasi budaya, tradisi dan
sejarah yang ada dalam blog HMJB. Dapat
memberikan inspirasi pada mereka yang tertarik dan berminat pada pelestarian
budaya, adat-istiadat dan seni. HMJB sangat inspiratif di tengah semakin modernnya
budaya dan teknologi. Masih ada beberapa anak muda yang, dengan komunitas
kecil, yang konsen untuk melestarikan tradisi dan budaya nusantara. Walaupun
komunitas ini hanya pada lingkup yang kecil, tapi cukup menjadi contoh bagi
komunitas lain untuk memelihara kekayaan budaya yang dimiliki di komunitas
masing-masing, yang khas Indonesia. Seperti kata mereka, “Tidak harus takut
untuk dikatai jadul dengan visi dan tujuan keberadaan blog ini. Karena tradisi
dan budaya juga lebih inspiratif dalam memoralkan bangsa ini.”
Sedangkan untuk para anggota komunitas,
kontribusi secara materi tidak mereka dapatkan, tapi mereka mendapatkan tempat
silaturahmi jarak jauh dan info-info mengenai keadaan dan kegiatan di kampung
halaman mereka.
Manajemen
Dilihat secara manajemen, komunitas blog ini
masih belum mempunyai manajemen yang baik,
Struktur organisasi juga belum terbentuk, tidak ada ketua, sekertaris
dan lainnya, apalagi pembagian tugas atau kinerja, tapi admin ada dan aktif. Hanya kesadaran diri dan rasa
memiliki yang aktif dan mau menghidupi
blog ini. Mungkin karena tidak mau membebani diantara anggota komunitas.
Walaupun demikian, apabila menginginkan
suatu informasi tentang komunitas ini, admin selalu siap membantu. Kita bisa
menghubungi admin lewat email dengan alamat pro.hmjb@gmail. atau dengan cara
komen di salah satu posting, atau juga lewat SHUOTBOX, isi message, terus klik
SHOUT.
b) Analisis menurut C. Kluckohn
Menurut C. Kluckohn, dalam suatu komunitas
masyarakat seharusnya seharusnya memiliki cirri-ciri tertentu, yaitu ada sistem
peralatan dan perlengkapan, mata pencaharian, system kemasyarakatan, bahasa,
karya komunitas, sistem penyebaran pengetahuan, sistem realigi.
Sistem
peralatan dan perlengkapan
HMJB adalah anak-anak yang merindukan suasana
kampung tempo dulu. Anak-anak yang menginginkan budaya dan tradisi tetap
lestari serta terwarisi dari generasi ke generasi. Ingin berbuat suatu hal yang
sederhana namun bermakna, hal yang murah namun berharga. sebagai media
komunikasi dan silaturrahmi teman-teman HMJB berinisiatif membuat milis yang
beralamatkan di gunung_jati@yahoogroups.com, blog di
www.gunung-jati.blogspot.com. Juga seiring populernya facebook, komunitas HMJB
pun membuat facebook group dengan nama gunungjati.cirebon.
Mata
pencaharian
Secara materi komunitas blog ini belum bisa
memproduksi sesuatu yang dapat menghasilkan materi, komunitas ini baru bisa
memberikan informasi dan pengetahuan
yang didapatkan para anggota maupun blog itu sendiri.
Sistem
kemasyarakatan
Jika dilihat dari sejarah pembentukannya,
komunitas blog ini terlahir dari komunitas yang offline – online – online –
dipublikasikan dengan nama blog HMJB. Komunitas blog ini telah memiliki admin,
anggota, vendor, akan tetapi system kemanyarakatan belum terbentuk secara sistematis,
karena blog HMJB belum dibentuk struktur organisasi, sehingga dalam
pengelolaannya kurang maksimal, hanya motivasi kesadaran dan rasa memiliki yang
menjadikan komunitas blog ini tetap hidup.
Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam komunitas ini
tidak ilmiah, mengalir begitu saja, mudah difahami dan dimengerti. Macam bahasanya adalah bahasa
Indonesia, yang terkadang bercampur dengan bahasa daerah, yaitu bahasa
Jawa-Cirebon. Namun, jika ditelisik lebih teliti ada juga yang ilmiah, bisa
dilihat pada Ngaji yang mengutip utuh artikel dari blog lainnya.
Karya
komunitas
Komunitas ini masih skala kecil dan baru
merangkak, jadi belum menghasilkan suatu karya besar, baru beberapa kegiatan
yang pernah mereka lakukan, yaitu pembuatan dokumenter budaya desa Astana pada
tahun 2007 tentang sedekah bumi &nadran, dan muludan, tahun 2008
mendokumenterkan permainan tradisional, tahun 2009 kembali mendokumenterkan
sedekah bumi & nadran, dan muludan, tahun 2010, mendokumenterkan tradisi
serenan dan unjir tawur. Semuanya dipublikan di jejaring facebook group/page
Gunung Djati Cirebon. Pada tahun 2008 HMJB juga mengadakan perlombaab permainan
tradisional dalam rangga HUT RI dan workshop film dokumenter.
Karya yang masih dalam impian HMJB adalah
pembentukan Perpustakaan Settano dan Membuat buku kumpulan permainan
tradisional.
Sistem
penyebaran pengetahuan
Dalam menyebarkan informasi-informasi
kebudayaan, sejarah dan tradisi setempat Cirebon yang ada di HMJB lebih banyak dilakukan
melalui fasilitas facebook daripada melalui blog itu sendiri, karena facebook
dianggap lebih efektif dalam menyebarkan informasi-infromasi tersebut, karena
menurut mereka pada saat ini minat
masyarakat dan anggota komunitas HMJB sangat besar terhadap jejaring sosial
tersebut.
Sistem
realigi
Dilihat dari sebagian kegiatan komunitas blog
HMJB, terlihat adanya suatu kegiatan yang bersifat relisi, misalnya pembacaan
sholawat saat malam pelal muludan (perayaan maulid Nabi besar Muhammad Saw).
c) Analisis menurut Anderson M
Sedangkan menurut Anderson M, evaluasi dan
penilain terhadap suatu komunitas dapat dilihat dari pengetahuan yang diperolah
para anggota, akses dan control, dan peran dalam masyarakat.
Pengetahuan
Peningkatan pengetahuan para anggota blog
hanya sekitar sejarah, budaya, tradisi dengan implementasikan pada masa
sekarang. Mereka mengadakan forum diskusi
dimaksudkan untuk mengkaji bersama tradisi dan budaya yang ada di desa
Astana, agar anak-anak muda Desa Astana lebih mengenal tradisi dan budaya
mereka sendiri dengan baik dan benar, sehingga memiliki pemikiran yang semakin
bijak melihat budaya dan tradisi yang ada.
Mereka juga mendapat pengetahuan tentang
pembuatan film dokumenter walaupun masih
skala amatiran dalam workshop film dokumenter. Sebagai ajang belajar menulis,
mereka mencoba membuat narasi permainan tradisional dalam Buku kumpulan permainan tradisional, tapi
sayang belum bisa diterbitkan. Selain itu, secara otomatis mereka juga lebih
familier dengan komputer, tehnologi informasi dan internet, karena sering
berkomunikasi dengan media tersebut.
Akses
dan Kontrol
Walaupun mereka jauh dari kampung halaman,
tapi akses infromasi tentang kampung halaman dapat mereka dapatkan dengan cepat
dengan adanya informasi-informasi dari blog tersebut, biasanya dari facebook
group gunungjati.cirebon. Kontrol terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya
masih belum begitu tersentuh oleh blog
HMJB. Hal ini kemungkinan karena kesibukan masing-masing anggota komunitas
tersebut.
Peran
Dalam Masyarakat
Kalau dilihat perannya dalam masyarakat,
komunitas ini belum ada peran dalam masyarakat. Baru dalam skala kecil
perannya, seperti merangkul anak-anak usia sekolah pada hal-hal yang lebih
bermanfaat, misalnya mengadakan lomba HUT RI dengan untuk mengenalkan kepada anak-anak tentang
permainan-permainan tradisional, nonton bareng film “Garuda di Dadaku” dan
“Laskar Pelangi” dan mendiskusikannya. Setidaknya, aksi-aksi yang telah
dilakukan komunitas ini bisa dijadikan contoh bagi para pemuda di lingkungan
masyarakat tersebut.
D. Penutup
Kesimpulan
Mempublikasikan Komunitas blog HMJB adalah
sebuah langkah awal yang baik yang telah dilakukan sekelompok pemuda desa
Satana Gunung Jati (Settano) yang berminat dalam pelestarian budaya, tradisi,
seni tradisional Cirebon, khususnya Settano. Walaupun belum bisa memberikan
peranan besar pada masyarakat umum, tapi setidaknya komunitas ini bisa
bermanfaat untuk anggotanya, khususnya silaturahmi dan informasi kegiatan dan
keadaan kampung halamannya dan aksi-aksinya bisa dijadikan contoh positif bagi
masyarakat sekitar, khususnya para pemuda dan remaja.
Di lihat dari sejarah berdirinya, komunitas
blog ini lahir dari pertemuan atau perkumpulan ofline, kemudian online dengan
diskusi-diskusi melalui milis yahoo group dan facebook, kemudian online dengan
mempublikasikan komunitas blog HMJB (Himpunan Manungso Jarang Balik).
Saran
Komunitas blog HMJB sebaiknya memperbaiki
manajemennya dengan lebih baik, terutama dalam pembentukan struktur oganisasi,
sehingga pengelolaan lebih maksimal dengan admin yang sudah ada dan lengkap
beserta jajaran struktur organisasi yang resmi. Postingan juga perlu lebih
konsisten lagi. Walaupun jejaring facebook dianggap lebih efektif untuk
berkomunikasi dan berinteraksi, tetapi sebaiknya jangan terlalu meninggalkan
blog itu sendiri. Alangkah baiknya seluruh anggota memulai meramaikan blog lagi, kalau perlu dengan
melakukan promosi-promosi. Dan yang tidak kalah penting adalah peran terhadap
masyarakat sekitar perlu segera dikembangkan, sehingga keberadaan komunitas ini
akan lebih terasa oleh masyarakat.
[1]
Menungso: Manusia
[2]
Bengien: dulu