Aerli Rasinah
TTL: Indramayu, 7
November 1985
Pendidikan: S1 Sekolah Tinggi Seni Bandung
ID FB: Aerli Rasinah
Topeng
Blog:
aerlirasinah.blogspot.com
Aerli merupakan cucu
dari Rasinah, Seorang Dalang Topeng. Dalam persayaratannya untuk meneruskan
Sang Nenek sebagai Dalang Topeng, Aerli harus bebarang di tujuh tempat dalam
sehari. Dalam perjalanannya Aerli bebarang dengan menggunakan becak, dan hanya dapat saweran lembar-lembar
ribuan, namun ditaburi beras sebagai lambang kesuburan Dewi Sri. Dari hasil
bebarangnya itu, Aerlipun mendapatkan warisan yang tak ternilai harganya,
sekaligus membuat para penonton agar tahu dan ingin mempelajari lebih dalam
mengenai tari topeng tersebut. Aerlipun mewariskan ilmu yang didapatkannya dari
rasinah.
Selain menari topeng,
Aerlipun sempat belajar Tari Ronggeng kepada Mimi Tiweng yang sudah berusia 70
tahun di Lelea Indramayu. Menurut Rasinah, syarat unyuk menjadi dalan topeng,
tidak hanya belajar tari topeng saja, tetapi juga mempelajari seni tari lainnya
seperti tari Ronggeng dan lainnya yang tujuannya untuk penambahan gerak yang
sudah dimiliki. Dia ingin menyerap aura Ronggeng yang kenes tap spiritual dari
mendiang Ibu Mimi rasinah
Saat ini, keberadaan
dari Sanggar Tari Topeng Mimi Rasinah berada di pundak Aerli, sebagai cucu dari
Mimi Rasinah. Rasinah sengaja mewariskan kepada cucunya agar dapat terus
melestarikan dan mengembangkan kesenian tradisi dari kepunahan.
Kepiawaian itu ia pun
dipercaya untuk menari ke Inggris dan Kanada untuk menarikan tari topeng yang
sekaligus sebagai duta seni Indonesia. Aerli juga mendapat gelar cross gender.
Dari hasil perjuanganya Dari hasil
perjuanganya melalang buana Aerli menunjukan keahlianya yang begitu takjub yang
dirasakan oleh lapisan masyarakat baik dalam negri maupun luar negri. Aerli
adalah seorang cucu yang mau membagikan tugasnya dalam berkesinian demi
terciptanya suatu pelestarian dan keabadian dalam berkesenian.
Dalam perjalanan Aerli
menari ia sempat mendapatkan penghargaan sebagai wanita Indonesia yang
berprestasi dan mendapatkan rating tertinggi dari lapisan masyarakat. Penilaian
tersebut tentunya tidak mudah di raih dan harus ada perjuangan yang maksimal
dan penuh tanggung jawab dalam pekerjaan itu. (Sumber: Klik teng riki jeh...)
========================
Aerli Rasinah –
Dalang Topeng dari Pekandangan
Tumbuh dari keluarga
sederhana, Aerli berhasil mengatasi kesulitannya dan tumbuh menjadi penari yang
dapat pengakuan. Kini, masa depan tari topeng ada di pundaknya.
Pekandangan tak
ubahnya dusun-dusun di Pulau Jawa. Kumpulan rumah ditingkahi gedung-gedung
sekolah sederhana, sawah, dan pepohonan rindang tampak di mana-mana. Bangunan
penting lain bagi warga adalah kantor kelurahan. Di sinilah Aerli Rasinah,
seorang dalang topeng, tinggal. Bagi yang hirau pada seni tradisional tentu
perempuan muda ini amat penting. Dia adalah cucu sekaligus ahli waris keampuhan
maestro penari topeng Indramayu Mimi Rasinah.
Hidupnya cukup
sederhana. Tempat tinggalnya sebuah rumah kontrakan. Di ruang depan ada ruang
tamu yang juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang-barang warisan sang
nenek. Di situ ada tiga buah kursi bambu, satu karpet, koleksi uang kuno, dan
ada pula gambar plus foto pada dinding yang retak-retak dan kusam.
Pekandangan sendiri
berlokasi di daerah Indramayu, Jawa Barat. Hawanya selalu panas. Maklum saja
desa itu ada di pesisir. Penduduk bertutur sapa dalam bahasa Cirebon-Indramayu,
tetapi logatnya lebih lekat dengan bahasa Jawa. Untuk mencapainya, kita
membutuhkan lima belas menit menumpang ojek dari Stasiun Jatibarang. Sedangkan
dari jantung kota, pengunjung cukup naik becak dengan membayar selembar uang
kertas lima ribuan.
Suatu sore, Oktober
lalu, Aerli bertutur kisah hidupnya kepada Warisan Indonesia. “Saya suka menari
sejak umur 4 tahun. Umur 5 tahun saya mulai sering pentas di panggung sandiwara
Harum Jaya pimpinan kakek saya, Amat, suami Mimi Rasinah,” tutur pemegang
estafet sepeninggal Mimi Rasinah tahun lalu.
Sumber: Klik teng riki jeh...
=====================
Aerli Rasinah
Mengabdi kepada
Seni Tradisi
Mediaindonesia.com Kamis,
12 Januari 2012 08:12 WIB
DI Sanggar Tari Topeng
Mimi Rasinah di Kelurahan Pekandangan, Indramayu, Jawa Barat, tercatat 500
orang pernah berguru ilmu tari topeng sejak sanggar berdiri 12 tahun silam.
Mereka bukan hanya
warga sekitar, melainkan juga para mahasiswa magang dari perguruan tinggi
lokal, bahkan luar negeri.
"Pada 1999-2005,
murid di sanggar masih berkisar lima hingga 10 orang. Pada 2006, Mimi Ras
mengalami stroke sehingga tugas saya menjadi ketua sanggar," tutur Aerli,
26.
Aerli, dikenal sebagai
Aerli Mimi Rasinah, ialah cucu maestro tari topeng Indramayu, Mimi Rasinah.
Mimi yang lahir pada 1930 tutup usia pada 2010 dan Aerli meneruskan ilmunya
sekaligus mengelola sanggar.
Mimi memang mewariskan
taksu penari topeng langsung kepada cucu ketiganya itu dan bukan kepada anaknya
sendiri--ibu Aerli.
"Ibu saya sering
pergi lama untuk mencari nafkah di luar negeri sehingga tidak fokus. Jika
ditanya apakah ibu saya bisa menari, tentu saja bisa. Sayangnya dia kurang
telaten karena menganggap tari topeng itu sangat lama dan membuat jenuh,"
jelas Aerli.
Diinjak-injak
Mimi, dikisahkan
Aerli, rupanya belajar dari pengalamannya memberi izin pada Wacih--anak Mimi
dan ibu Aerli--untuk berangkat menjadi tenaga kerja wanita di Arab Saudi dan
Malaysia.
Mimi pun melarang
cucunya itu mengadu nasib dengan cara tersebut dan menggembleng Aerli untuk
menjadi penari topeng.
Aerli mengaku sempat
kesal dengan cara-cara Mimi melatihnya menari. Salah satunya setiap tengah
malam pada Jumat Kliwon, Aerli dibangunkan Mimi. Tubuhnya diinjak-injak dari
kepala, punggung, hingga kaki.
“Saya waktu itu hanya
bisa menangis sebab tidak tahu maksudnya apa. Tetapi, ternyata saya harus
bersyukur. Mimi Ras sedang mempersiapkan saya untuk menjadi seorang penari
topeng, ini pengalaman yang luar biasa bagi saya,” katanya.
Ritual itu, kata
Aerli, bermanfaat meringankan tubuh--bukan ilmu pesugihan. Dengan latihan itu
pula, badan menjadi tegak.
"Saya akan
berbeda saat saya menjadi Aerli dan ketika saya di panggung, berkarakter
seperti topeng yang saya kenakan. Saat menjadi Panji, saya menjadi orang yang
alim yang sangat mengabdi kepada Tuhan, saat menjadi Samba, saya akan menjadi
anak-anak yang genit. Demikian juga saat menarikan topeng Rumyang, Tumenggung,
dan Klana,” lengkapnya.
Padatkan
pertunjukan
Kini sepeninggal Mimi,
Aerli bersama suaminya, Ade Jayani, setia memajukan sanggar, memperbanyak
murid, dan melestarikan apa yang diwariskan Mimi. Mereka memadatkan durasi
pertunjukan tanpa mengurangi pakem, gerakan, dan jumlah ketukan.
"Kami hanya
mengurangi gong, atau tanda titik. Misalnya empat gong dipadatkan menjadi dua
gong. Hal ini merupakan terobosan supaya tari topeng tidak lagi membosankan,
mudah dipelajari, dan bisa dinikmati sekaligus,” terang Aerli.
Selain sanggar, dengan
modal Rp10 juta, Aerli membuka Rumah Topeng yang memproduksi topeng-topeng
Panji, Samba, Rumyang, Tumenggung, Klana, dan topeng lain sesuai dengan
pesanan, berbahan baku kayu jaran.
"Pelanggannya
banyak sekali, terutama hotel-hotel yang ingin kami membuat merchandise seperti
hiasan atau gantungan kunci," tutur Aerli yang gemar memasak sayur asem,
ikan asin, tempe, dan tahu, untuk tamu-tamunya. Saat ini, usaha Aerli itu
didukung lima pemahat yang bisa menyelesaikan dua sampai tiga topeng setiap
hari.
Sanggar di Meksiko
Satu impiannya ialah
membuka sanggar tari topeng di Meksiko. "Rencana ini didukung oleh orang
Meksiko yang magang di sanggar kami selama tiga bulan," kata Aerli saat
ditemui di ajang She Can Award 2011, beberapa waktu lalu di Jakarta.
Sang pendukung itu,
kata Aerli, merupakan pengagum Mimi Rasinah dan tari topeng. Dia bahkan membuat
festival saat peringatan 40 hari dan 100 hari wafatnya Mimi.
Aerli berencana
bertolak ke Meksiko pada Februari mendatang dan tinggal selama sebulan untuk
mempelajari kemungkinan membuka sanggar di sana. Sekarang, ia mengaku tengah
mengumpulkan dana keberangkatan.
Saat mimpi ini
terwujud, Aerli juga tak serta-merta bisa pindah ke Meksiko karena masih
memiliki tanggung jawab atas sanggar, termasuk mengajar tari untuk orang Australia
dan Belanda di Indramayu. Yang paling mungkin, kata dia, ialah bolak-balik
Indonesia-Meksiko untuk mengajar.
“Tidak mudah apalagi
jika mereka menginginkan saya tinggal di sana untuk mengajar. Sanggar Mimi
Rasinah adalah pengabdian utama saya kepada seni tradisi," tegas ibu satu
anak ini.
Lewat sanggar itu pula
Aerli bercita-cita agar kesenian tradisi setara dengan kesenian modern.
"Anggapan bahwa seni tradisi itu kampungan atau kuno itu salah. Kini seni
tradisi semakin berkembang menyesuaikan zaman,” tegasnya. (M-3)
Rumah Topeng Aerli
Rasinah
Rumah Topeng Aerli
Rasinah adalah sanggar yang memproduksi segala aksesoris, kostum, topeng, dan
pernak pernik souvenir tari terutama tari topeng dan menghidupkan tari topeng
di wilayah indramayu.
Alamat : jl. pekandangan no 25.
Comments
kisah NYATA berbagi info…
saya belum lama ini
bulan juni 2016
tepat di hari jumat (10-6-2016) sampai hari minggu (12-6-2016)
KU DI TIPU
rumah juru kunci (PALSU)
a/n:Ading 36thn (PENIPU)
hp.081223871269
ciri-ciri: orang kurus,kulit kuning sawo,tinggi 160+
(PRAKTEK DGN BONEKA JENGLOT PALSU)
melakukan pesugihan dana Goib
di desa pagundan
kampung dusun kliwon
kuningan (jawa)
tempat tinggal istri ke 1(TUA)
(anak 2 cowo)
juru kunci (PALSU)
a/n:Ading 36thn (PENIPU)
mempunyai 3 istri
selama menipu sebagai juru kunci PALSU 8 thn…
tempat makam keramat&sumur keramat
desa pagundan (TIPUAN/PENIPU)
kampung dusun kliwon (KUNINGAN)
aku hari jumat (10-6-2016) sampai hari minggu (12-6-2016) melakukan ritual selama 3x..(Ritual)…
sampai aku merogoh kocek ku sebesar 35jt lebih…
membeli CERUTU JANGKRIK (komplit)
35pcs x 600rb = 21 jt
mebeli sesaji (komplit):
nasi tumpeng
buah,menyan,kembang dll
sebesar 14jt lebih…
juru kunci (MENIPU KU)
a/n:Ading 36thn (PENIPU)
hp.081223871269
alamat Rumah tinggal >>>>
istri (MUDA) ke 2 anak 4 (3 cewek 1 laki)
Desa sidarja
kampung cisalak
blok pahing
kecamatan ciawi gebang
kabupaten kuningan (jawa)
Rumah a/n:Ading 36thn (PENIPU)
yg mengaku juru kunci..
di belakang sekolah SD negri
turun lapangan bola
sidaraja kuningan
ku mengadakan Ritual dana goib
hari jumat (10-6-2016) sampai hari minggu (12-6-2016)
di makam keramat & sumur keramat
di desa pagundan
kampung dusun kliwon (KUNINGAN)
selama 3x…(3 hari komplit sesajen)
tepat ritual yg ke 3 hari minggu,
juru kunci PALSU
a/n: Ading 36thn (PENIPU)
hp.081223871269
berkata di makam keramat,mengatakan uang dana goib,akan di antar langsung oleh arwah makam keramat
desa pagundan
kampung dusun kliwon (kuningan)
tepat jam 1 malam di Rumah aku
tggu di jembatan ke5 dekat Rumah ku
setelah melakukan ritual yg ke3x..
(komplit sesajen dari ke 1x-3x)
ku lansung bergegas pulang ke Rumah
dan ku sampai di jembatan yg ke5
hari minggu pkl 11 malam…
ku tunggu,sambil baca mantra panggil arwah makam keramat
ku baca mantra sampai pkl 3 subuh (minggu 12-6-2016)
arwah makam keramat tak kunjung hadir/datang…
juru kunci PALSU
a/n:Ading 36 thn (PENIPU)
hp.081223871269
ku tlp&sms juru kunci palsu itu
tidak di angkat&tidak membalas sms ku sama sekali (ku di tipu)..
hati-hati saudara ku
jangan mudah percaya,apa lagi baru kenal&mengaku juru kunci,paranormal,dukun dsb
(modus penipuan)
http://www.ading36thn_penipuan.com
sekian dan terima kasih
alamat rumah yg di tinggal&di tempati >>>>
juru kunci (PALSU)
a/n: Ading 36 thn (PENIPU)
hp.081223871269
(PRAKTEK DGN BONEKA JENGLOT PALSU)
istri (MUDA) ke 2 mempuyai
anak 4 (cewe 3 cowo 1)
desa sidarja
kampung cisalak
desa pahing
kecamatan ciawi gebang
kabupaten kuningan (jawa)
di belakang SD NEGRI
SiDARAJA KUNINGAN