Mimi Rasinah
Nama lahir -
Nama lain Mimi
Rasinah
Lahir 3
Februari 1930 (umur 83)
Indramayu, Hindia Belanda
Meninggal 7
Agustus 2010 [1][2]
RSUD Indramayu [1]
Pekerjaan artis/seniman,
penari
Tahun aktif 1940
- 2010
Rasinah yang akrab dipanggil Mimi Rasinah
(lahir di Indramayu, 3 Februari 1930 – meninggal di Indramayu, 7 Agustus 2010
pada umur 80 tahun) adalah seorang empu tari topeng Cirebon, satu-satunya yang
tersisa sejak wafatnya Sawitri, penari topeng Cirebon asal Losari pada 1999.
Dokumenter
Perjalanan hidup Mimi Rasinah yang tetap
berpegang teguh pada kebudayaan kuno tari topeng sampai akhir hayat menjadi
inspirasi bagi banyak pihak. Rhoda Grauer, menjadi sutradara atas film
dokumenter yang berdurasi 54 menit yang berjudul Rasinah: The Enchanted Mask
.[3][4]
Riwayat hidup
Dari kecil Mimi sudah menggeluti tari topeng
yang diajarkan ayahnya. Pada umur 5 tahun ia sudah diajarkan menari oleh
ayahnya yang berprofesi sebagai dalang dan ibunya yang berprofesi sebagai
dalang ronggeng. Menginjak Mimi Rasinah berusia 7 tahun, ia mulai berkeliling
untuk bebarangan atau mengamen tari topeng. Ketika bangsa Jepang sampai ke
Indramayu, rombongan topeng ayahnya dituduh oleh Jepang sebagai mata-mata,
sehingga semua aksesori tari topeng dimusnahkan oleh bangsa Jepang hingga hanya
satu topeng saja. Pada agresi yang kedua dengan tuduhan yang sama, ayahnya
tewas ditembak oleh Belanda.
Sepeninggal ayahnya, rombongan tari topeng
Rasinah dipimpin suaminya, seorang dalang wayang. Sampai tragedi G 30 S, mereka
dilarang untuk manggung, karena tariannya yang membangkitkan membangkitkan syahwat
dan abangan. Tak cukup badai Gestapu, pada tahun 1970-an kelompok tari topeng
Rasinah semakin sepi tanggapan, pentas tarling, dangdut,dan sandiwara yang
menggantikannya. Suami Rasinah akhirnya menjual seluruh topeng dan aksesoris
tari sebagai modal mendirikan grup sandiwara. Rasinah berhenti menari topeng
selama 20 tahun lebih, hanya menabuh gamelan saja untuk sandiwara.
Baru pada 1994, Endo Suanda dan seorang
rekannya sesama dosen di STSI Bandung, Toto Amsar Suanda, "menemukan
kembali" Rasinah. tarian topeng Kelana yang dipertunjukkan Rasinah membuat
keduanya terpesona. Aura magis yang ada, serta karakter yang berubah-ubah
sesuai dengan karakter 8 topeng yang ada, dari mulai topeng panji sampai
kelana, membuatnya terpesona. Seketika itu juga semangat Rasinah untuk menari
kembali bangkit, dan Rasinah mulai kembali berpentas baik di dalam negeri
maupun luar negeri.
Keseriusan Mimi Rasinah dalam menggeluti
kesenian ini dibuktikan dengan mempertahankan tradisi tari ini, sehingga banyak
yang menyebutnya klasik. Mimi Rasinah juga aktif mengajarkan tari topeng ke
sekolah-sekolah yang ada di Indramayu
Akhir hayat
Pada tahun 2006, Rasinah jatuh pada saat
mengambil air wudhu setelah mengajar tari di sebuah sekolah di Indramayu. Dua
pekan setelah dirawat di RSHS, Mimi mengakhiri jalan tarinya. Ia mewariskan
seluruh topeng dan aksesorinya kepada Aerli Rasinah, sang cucu penerus, dalam
sebuah upacara yang mengharukan sekali. Pada 15 Maret Aerli harus bebarangan di
tujuh tempat dalam sehari sebagai syarat untuk meneruskan Mimi Rasinah. Sejak
hari itu, keberadaan sanggar pun berada di pundah mahasiswa STSI Bandung berusia
22 tahun ini.
Meski sebagian tubuhnya lumpuh akibat
stroke,[5] namun semangat Rasinah untuk menari tetap ada, Rasinah berkata
"Saya akan berhenti menari kalau sudah mati". Hal ini dibuktikan pada
tarian terakhirnya, ia menari di Bentara Budaya Jakarta dalam acara pentas seni
dan pameran "Indramayu dari Dekat", setelah tarian itu dia dia jatuh
sakit dan dirawat di RSUD Indramayu. Pada tanggal 7 Agustus 2010 Mimi Rasinah
akhirnya meninggal dunia, namun aktivitas menari di sanggar tarinya masih tetap
berjalan.[6]
Mimi Rasinah dikebumikan di desa Pekandangan,
Indramayu, Indramayu pada hari Minggu, 08/08/2010 sekitar pukul 9:00 WIB.
Ratusan iring-iringan pelayat mengantarkan kepergian sang maestro yang namanya
telah mendunia karena tari topengnya. Prosesi pemakaman maestro tari topeng
Indramayu berlangsung secara sederhana. Warga yang turut mengantar jasad sang
maestro topeng gaya Indramayu sampai diperistirahatannya yang terakhir. Namun
hanya sejumlah seniman dan pejabat setempat yang hadir untuk mengikuti prosesi
pemakaman. [7][8]
Referensi
1.
^ a b (Indonesia)Kompas.com "Mimi Rasinah wafat". Diakses pada
12 September 2003.
2.
^ (Inggris) www.thejakartapost.com "Family, fans bid farewell to
mask dancer Rasinah". Diakses pada 12 September 2003.
3.
^ (Inggris) "Film info: Rasinah: The Enchanted Mask". Diakses
pada 12 September 2003.
4.
^
http://cerbonan.files.wordpress.com/2007/12/rasinah-the-enchanted-mask.pdf
5.
^ (Indonesia) Tarian Terakhir Mimi Rasinah, "Kompas.com".
Diakses pada 27 April 2012.
6.
^ (Indonesia) Mimi Rasinah Maestro Tari Topeng Asal Indramayu Meninggal
Dunia "www.pikiran-rakyat.com". Diakses pada 27 April 2012.
7.
^ "Mimi Rasinah Dikebumikan di Pekandangan pada hari Minggu,
08/08/2010 - 11:49". Diakses pada 27 April 2012.
8.
^ (Indonesia) Tribunnews "Maestro Tari Topeng Mimi Rasinah
Berpulang". Diakses pada 12 September 2003.
SSumber: Klik teng riki jeh...