P.R.A Arief Natadiningrat , 30 April 2010 dinobatkan sebagai Sultan Kasepuhan XIV (Foto cirebonradio.com) |
P.R.A. Arief Natadiningrat, S.E. Putra Mahkota
Cirebon yang Bersahaja
Tulisan ini merupakan kutipan wawancara dengan P.R.A Arief Natadiningrat , S.E. oleh Harian Pikiran Rakyat
MENJADI pemimpin memang sudah menjadi
takdir yang harus dijalani P.R.A. Arief Natadiningrat, S.E. Sebagai putra
mahkota Keraton Kasepuhan Cirebon, Arief adalah penerus tradisi dan budaya
Kesultanan Kasepuhan.
SEBAGAI anak keturunan Prabu Siliwangi dan
Syeh Syarif Hidayatullah atau lebih dikenal dengan Sunan Gunung Jati, Arief
mewarisi darah kepemimpinan dari keduanya. Berdasarkan sejarahnya, pada abad XV
Pangeran Cakrabuana putra mahkota Pajajaran membangun Keraton Pakungwati dan
memproklamasikan kemerdekaanya dari kerajaan Pajajaran. Putrinya yang bernama
Ratu Ayu Pakungwati kemudian menikah dengan sepupunya bernama Syekh Syarif
Hidayatullah putra Ratu Mas Larasantang (adik Pangeran Cakrabuana).
Sejak kecil, Arief yang sudah dipersiapkan
sebagai putra mahkota penerus Kesultanan Kasepuhan sudah dibiasakan dengan
tradisi keraton. Akibatnya, tidak saja waktu bermainnya jadi tersita karenanya,
tetapi juga lingkungan pergaulannya sangat terbatas.
Namun, ada saat Arief diberi kebebasan untuk
melihat-lihat sekeliling keraton dan keliling kota, tentu dengan pengawalan
kerabatnya.
“Pada saat-saat itulah, saya merasakan
kebahagian tersendiri bisa melihat sekeliling keraton dan melihat-lihat kota,”
ujar Arief mengenang masa kecilnya.
Seabrek jabatan di organisasi profesi dan kemasyarakatan
selalu menunggu waktunya. Selain sebagai Ketua Yayasan Keraton Kasepuhan, ia
juga sebagai Direktur PT Cirebon Raya Internasional, PT Nurjati Mas
Internasional. Arief juga aktif di 30 Organisasi, di antaranya sebagai Ketua
Asosiasi Pengusaha Pengadaan Barang dan Jasa Indonesia (Aspanji) Jabar juga
Ketua Ardin Jabar.
Bapak tiga putra dan satu putri ini pun
menjabat sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Cirebon
dan Ketua Badan Pengembangan Kawasan Andalan Ciayumajakuning (Cirebon-Indramayu-Majalengka-Kuningan).
Jadwal kerjanya tidak hanya di Kota Cirebon dan sekitarnya. Sebagai putra
mahkota, Arief juga mengemban kewajiban sebagai duta Keraton Kasepuhan
sekaligus “duta budaya” Cirebon.
Saat “PR” berhasil “menyandera” Arief untuk
sekadar ngobrol, telefon genggamnya tidak henti-hentinya berdering. Belum
sempat menyelipkan “ponsel” di saku bajunya, suara musik dari “ponsel”-nya
kembali mengalun. “Ini sih kebetulan saja banyak telefon yang masuk. Biasanya
juga tidak sebanyak ini, mungkin sengaja mengganggu obrolan kita,” ujar Arief
berseloroh. Sebagai putra mahkota, Arief harus bisa meleburkan diri dalam citra
keraton. Meski demikian, bukan berarti Arief bersikap dan berperilaku feodal.
Sebagai keturunan ulama dan umaro, Sunan Gunung Jati yang juga salah seorang
dari sembilan wali penyebar Islam di tanah Jawa, Arief memiliki tanggung jawab
juga untuk mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai hidup dan kebaikan yang
diajarkan leluhurnya.
Meski Arief sadar betul tingkatannya tidak
sejajar dengan Sunan Gunung Jati, setidaknya ia berupaya menerapkan semua
ajaran Islam yang mengajarkan humanisme, toleransi, kebaikan, keikhlasan,
ketulusan, dan memberi tanpa pamrih.
**
SEBAGAI pemimpin, baik di rumah maupun di
organisasi kemasyarakatan, profesi, dan lainnya, Arief berusaha menerapkan
betul sikap demokratis yang menjadi ciri khas ajaran Sunan Gunung Jati. Sikap
demokratis itu bahkan tampak nyata dan diwujudkan dalam bentuk arsitektur
campuran antara Islam, Hindu-Budha, dan Eropa. Bangunan keraton sekarang ini di
bawah kekuasaan Sultan Sepuh ke XIII, P.R.A. H. Maulana Pakuningrat, S.H.
Begitu memasuki halaman kompleks keraton, kita
akan langsung melihat pintu gerbang Keraton Kasepuhan dengan gaya Eropa dan
berhiaskan motif pinggir awan di bagian atas serta motif karang di bagian
bawahnya.
Sementara itu, pas di depan gerbang bergaya
Eropa tersebut, tampak patung dua macan putih yang melambangkan Cirebon sebagai
penerus Kerajaan Pajajaran. Keberadaan patung ini dengan sangat jelas
memperlihatkan pengaruh budaya Hindu-Sunda sebagai agama resmi Kerajaan
Pajajaran.
“Beliau (Sunan Gunung Jati) memang sangat
demokratis dan toleran dan itu tercermin dalam arsitektur keraton yang
merupakan akulturasi dari berbagai budaya,” katanya.
Dari pernikahannya dengan Syarifa Isye, Arief
mendapatkan tiga putra dan satu putri, yakni si sulung Elang Raja (E.R.) Ari
Rahmanudin, E.R. Lukman Zulkaedin, Ratu Raja (R.R.) S. Fatimah Nurhayani, dan
si bungsu E.R. Muhammad Nusantara.
Putra sulung dan putra keduanya, saat ini
duduk di bangku kelas II sekolah menengah pertama, sementara putrinya duduk di
bangku terakhir sekolah dasar dan si bungsu masih di Taman Kanak-kanak (TK).
Kepada putra-putrinya, Arief selalu memberikan
kebebasan baik dalam pendidikan maupun aktivitasnya. Hanya satu hal yang
menjadi patokan Arief dalam mendidik anak-anaknya, yakni ia selalu menekankan
anaknya agar menjadi anak yang saleh.
Dengan menjadi anak yang saleh, selain anak
tidak lupa dengan perintah dan ajaran agama, tetapi dengan sendirinya menjadi
orang yang berbakti dan hormat kepada orang tua, mendoakan orang tua, dan tidak
akan mengecewakan orang tua.
Didikan mulia yang diajarkan secara turun
temurun oleh orang tuanya tidak hanya diterapkan dalam keluarga, tetapi juga di
luar lingkungan keraton sehingga menjadikan Arief figur yang patut diteladani.
Sifatnya yang ramah tidak pernah memandang asal-usul lawan bicaranya dan
sikapnya yang tegas terkadang membuatnya seperti sosok yang lebih tua dari umur
sebenarnya.
Sikap rendah hati senantiasa diperlihatkan
Arief dalam segala kesempatan. Termasuk ketika dirinya mendapat desakan dari
arus bawah untuk mencalonkan diri dalam suksesi pucuk pimpinan di Kota Cirebon.
Bapak tiga putra dan satu putri ini malah memilih jalan sebaliknya, dengan
alasan dirinya masih banyak memiliki kekurangan.
Sumber: Klik teng riki jeh... lan teng riki uga
*Kurang tahu apakah
tulisan ini ditulis setelah dinobatkan menjadi Sultan Sepuh Kasepuhan XIV atau
sebelumnya
Comments
KISAH NYATA berbagi info..
saya belum lama ini
bulan juni 2016
tepat di hari jumat (10-6-2016) sampai hari minggu (12-6-2016)
KU DI TIPU
MAKAM&SUMUR KERAMAT (KOSONG)
rumah juru kunci (PALSU)
a/n:Ading 36thn (PENIPU)
hp.081223871269
(sering ganti no hp)
ciri-ciri: orang kurus,kulit kuning sawo,tinggi 160+
(PRAKTEK DGN BONEKA JENGLOT PALSU)
melakukan pesugihan dana Goib
di desa pagundan
kampung dusun kliwon
Rt.018 Rw.05
kuningan (jawa)
tempat tinggal istri ke 1(TUA)
(anak 2 cowo)
juru kunci (PALSU)
a/n:Ading 36thn (PENIPU)
mempunyai 3 istri
selama menipu sebagai juru kunci PALSU 8 thn…
MAKAM&SUMUR KERAMAT KOSONG
(POSISI DI SAWAH)
di makam keramat yg di sebut (eyang)
oleh juru kunci(PALSU)
ADING 36thn(PENIPU)
aku di suruh duduk
di sawangan(tenda) makam keramat
yg hanya tumpukan batu kali
tdk boleh tengok kiri-kanan
ternyata hanya suara&tipuan
juru kunci (PALSU)
a/n:ADING 36 thn (PENIPU)
081223871269 (sering ganti no hp)
aku hari jumat (10-6-2016) sampai hari minggu (12-6-2016) melakukan ritual selama 3x..(Ritual)…
sampai aku merogoh kocek ku sebesar 35jt lebih…
membeli CERUTU JANGKRIK (komplit)
35pcs x 600rb = 21 jt
mebeli sesaji (komplit):
nasi tumpeng
buah,menyan,kembang dll
sebesar 14jt lebih…
juru kunci (MENIPU KU)
a/n:Ading 36thn (PENIPU)
hp.081223871269
alamat Rumah tinggal >>>>
istri (MUDA) ke 2 anak 4 (3 cewek 1 laki)
Desa sidarja
kampung cisalak
blok pahing
kecamatan ciawi gebang
kabupaten kuningan (jawa)
Rumah a/n:Ading 36thn (PENIPU)
yg mengaku juru kunci..
di belakang sekolah SD negri
turun lapangan bola
sidaraja kuningan
ku mengadakan Ritual dana goib
hari jumat (10-6-2016) sampai hari minggu (12-6-2016)
di makam keramat & sumur keramat
di desa pagundan
kampung dusun kliwon (KUNINGAN)
selama 3x…(3 hari komplit sesajen)
tepat ritual yg ke 3 hari minggu,
juru kunci PALSU
a/n: Ading 36thn (PENIPU)
hp.081223871269
berkata di makam keramat,mengatakan uang dana goib,akan di antar langsung oleh arwah makam keramat
desa pagundan kampung dusun kliwon
Rt.018 Rw.05 (KUNINGAN)
MAKAM&SUMUR KERAMAT KOSONG (POSISI DI SAWAH)
tepat di samping rumah dan
pabrik bawang merah…
di makam keramat yg di sebut (eyang)
oleh juru kunci (PALSU)
ADING 36thn (PENIPU)
aku di suruh duduk diam
di sawangan (tenda) makam keramat
yg hanya tumpukan batu kali
kita tdk boleh tengok kiri-kanan
ternyata hanya suara&tipuan
juru kunci (PALSU)
a/n:ADING 36 thn (PENIPU)
081223871269 (sering ganti no hp)
tepat jam 1 malam di Rumah aku
tggu di jembatan ke5 dekat Rumah ku
setelah melakukan ritual yg ke3x..
(komplit sesajen dari ke 1x-3x)
ku lansung bergegas pulang ke Rumah
dan ku sampai di jembatan yg ke5
hari minggu pkl 11 malam…
ku tunggu,sambil baca mantra panggil arwah makam keramat
ku baca mantra sampai pkl 3 subuh (minggu 12-6-2016)
arwah makam keramat tak kunjung hadir/datang…
juru kunci PALSU
a/n:Ading 36 thn (PENIPU)
hp.081223871269
ku tlp&sms juru kunci palsu itu
tidak di angkat&tidak membalas sms ku sama sekali (ku di tipu)..
hati-hati saudara ku !!!
jangan mudah percaya,apa lagi baru kenal&mengaku juru kunci,paranormal,dukun dsb
(modus penipuan)
http://www.ading36thn_penipuan.com
ciri-ciri: org kecil/kurus,kulit kuning sawo,tggi 160+
praktek di Rmh sidaraja dgn (BONEKA JENGLOT PALSU)
MAKAM&SUMUR KERAMAT KOSONG
(POSISI DI SAWAH)
tepat samping rumah&pabrik bawang merah
desa pagundan kampung dusun kliwon
Rt.018 Rw.05 (KUNINGAN JAWA)
di makam keramat yg di sebut (eyang)
oleh juru kunci (PALSU)
ADING 36thn (PENIPU)
aku di suruh duduk
di sawangan (tenda) makam keramat
yg hanya tumpukan batu kali
tdk boleh tengok kiri-kanan
ternyata hanya suara&tipuan
juru kunci (PALSU)
a/n:ADING 36 thn (PENIPU)
081223871269 (sering ganti no hp)
alamat rumah yg di tinggal&di tempati >>>>
juru kunci (PALSU)
a/n: Ading 36 thn (PENIPU)
hp.081223871269
(PRAKTEK DGN BONEKA JENGLOT PALSU)
istri (MUDA) ke 2 mempuyai
anak 4 (cewe 3 cowo 1)
desa sidaraja
kampung cisalak
desa pahing
kecamatan ciawi gebang
kabupaten kuningan (jawa)
di belakang sd negri
SIDARAJA KUNINGAN